Kelebihan Survei LiDAR menggunakan Drone
Kemajuan teknologi semakin pesat. Berbagai bentuk, ukuran dan fungsi yang berbeda telah dikembangkan selama satu dekade belakangan ini. Kamus Merriam-Webster mendefinisikan drone adalah “pesawat atau kapal tanpa awak yang dikontrol menggunakan remote atau komputer onboard”. Pengembangan dan penggunaan drone telah memasuki ranah geospasial. Penggunaan drone untuk pengumpulan informasi geospasial dapat digunakan untuk survei fotogrametri dan airborne LiDAR.
Sejarah Singkat Penelitian Drone
Penelitian tentang survei fotogrametri dan airborne LiDAR menggunakan drone telah dilakukan sejak tahun 1980. Lonjakan penelitian terjadi antara tahun 1980 – 1990. Berdasarkan jurnal ter-indeks “ISI”, pencarian penelitian dengan kata kunci drone pada tahun 1980 menghasilkan 24 penelitian. Sedangkan tahun 1990, menghasilkan 536 penelitian.
Baca juga : Cara Kerja LiDAR – Geo Survey Persada
Tujuh Tipe Drone
Terdapat perbedaan klasifikasi drone, menurut Watts et al. (2012) ada 7 kelas. Ke tujuh klasifikasi drone tersebut adalah MAV (Micro or miniature), VTOL (Vertical landing and take off), LASE (Low altitude, short endurance), LASE Close, LALE (Low altitude, long endurance), MALE (Medium altitude, long endurance) dan HALE (High altitude, long endurance). Pada survei fotogrametri dan LiDAR yang menggunakan drone, Geo Survey Persada menggunakan VTOL. VTOL dipilih untuk survei fotogrametri dan LiDAR karena tidak memerlukan landasan pacu yang panjang, dapat beroperasi pada ketinggian yang efektif (6000 m diatas laut) dan lebih tahan dengan kecepatan angin.
Baca juga : Jasa Survey Foto Udara Dalam Mitigasi Bencana Geo Survey Persada Artikel
Kelebihan Survei Fotogrametri dan LiDAR menggunakan Drone
Survei fotogrametri dan LiDAR menggunakan drone yang kami lakukan, dapat diaplikasikan untuk beberapa industri. Industri yang membutuhkan jasa pemetaan drone diantaranya, industri kehutanan, industri pertambangan, industri perkebunan, industri konstruksi dan untuk kepentingan kadastral. Kelebihan survey fotogrametri dan LiDAR menggunakan drone diantaranya,
- Dapat menghemat waktu, karena survey pemetaan menggunakan fotogramteri dan LiDAR tidak terhalang dengan medan.
- Tidak terlalu banyak manpower, Hal ini dapat menghemat biaya. Selain itu terlalu banyak manpower akan menimbulkan ketidakefektifan dan berpotensi pada kecelakaan kerja.
- Aman untuk kawasan konservasi. Hal ini hanya berlaku pada kawasan konservasi untuk flora dan fauna yang dilindungi. Penerbangan drone untuk survey fotogrametri dan LiDAR tidak akan mengganggu habitat asli flora dan fauna, karena Sistem take off dan landing drone juga dapat dilakukan di luar habitat.
Dari paragraf diatas, dapat disimpulkan bahwa survei fotogrametri dan LiDAR dapat dilakukan menggunakan drone. Salah satu jenis drone yang dapat digunakan untuk survei fotogrametri dan LiDAR adalah jenis drone VTOL. Penggunaan drone untuk survei pemetaan juga dinilai ramah lingkungan dan tidak mengganggu habitat asli flora ataupun fauna.
referensi :