BlogEducationBerbagai Jenis Drone dan Kegunaannya Dalam Berbagai Bidang

Berbagai Jenis Drone dan Kegunaannya Dalam Berbagai Bidang

Pengertian Drone dan Sejarah Singkat

Drone adalah pesawat tanpa awak yang dikendalikan dari jarak jauh. Istilah drone sendiri berasal dari bahasa Inggris yang berarti “dengung” atau “berdenging”, merujuk pada suara mesin pesawat ini.

Sejarah drone dimulai pada tahun 1849 ketika Austria meluncurkan balloon bermuatan bom yang dikendalikan dengan tali. Pada Perang Dunia 1, Amerika dan Inggris menggunakan pesawat tanpa awak yang diisi bom untuk menyerang musuh. Namun drone modern yang dikenal saat ini baru mulai dikembangkan pada Perang Dunia 2 oleh Nazi Jerman dengan rudal V-1. Setelah perang, penelitian militer AS atas drone terus berlanjut hingga mencapai adopsi komersial pada awal 1980an.

Sejak itu, teknologi drone terus berkembang dengan pesat. Drone telah digunakan untuk berbagai keperluan seperti fotografi udara, pemetaan, pengiriman paket, hingga rekreasi. Perkembangan drone saat ini difokuskan pada peningkatan kemampuan terbang otomatis dan penambahan sensor canggih seperti kamera dan LIDAR.

Jenis-Jenis Utama Drone

Secara umum, ada 4 jenis utama drone yang banyak beredar di pasaran, yaitu:

Drone Multirotor

Drone jenis ini menggunakan beberapa buah rotor (baling-baling) untuk terbang. Jumlah rotor biasanya antara 3 hingga 8 buah. Drone multirotor populer digunakan untuk fotografi dan videografi karena bisa lepas landas dan mendarat secara vertikal serta mudah dikendalikan. Contoh drone multirotor antara lain DJI Phantom dan DJI Mavic.

Drone Fixed-Wing

Drone fixed-wing menggunakan sayap layaknya pesawat terbang. Drone jenis ini membutuhkan lahan kosong untuk lepas landas dan mendarat. Kelebihan drone fixed-wing adalah bisa terbang lebih lama dan jauh karena aerodinamisnya yang baik. Drone fixed-wing biasa digunakan untuk survei udara dan pemetaan. Contohnya SenseFly eBee.

Drone Single Rotor

Drone jenis ini menggunakan satu buah rotor besar layaknya helikopter. Karena ukuran rotornya yang besar, drone single rotor mampu mengangkat beban berat. Biasa digunakan untuk operasi pemadaman kebakaran hutan dan pengangkutan logistik.

Drone Hybrid

Seperti namanya, drone hybrid menggabungkan fitur dari beberapa jenis drone sekaligus. Misalnya menggunakan sayap fixed-wing tetapi juga dilengkapi multirotor untuk lepas landas dan mendarat secara vertikal. Jenis ini mengkombinasikan kelebihan dari berbagai jenis drone.

Drone Multirotor

Drone jenis multirotor adalah salah satu jenis drone yang paling populer saat ini. Drone multirotor memiliki lebih dari 2 motor dan baling-baling (sumber). Jenis ini paling sering dikenal dengan nama quadcopters karena memiliki 4 motor dan baling-baling. Multirotor dikenal sangat tangkas dan lincah dalam terbang rendah serta melakukan manuver.

Kelebihan drone multirotor diantaranya adalah:

  • Bisa lepas landas dan mendarat secara vertikal
  • Bisa melayang di tempat
  • Sangat lincah dan mudah dikendalikan
  • Relatif murah dan mudah dibuat

Sedangkan kelemahannya adalah:

  • Waktu terbangnya relatif singkat
  • Tidak bisa terbang terlalu tinggi dan jauh
  • Kurang stabil dalam kondisi cuaca buruk

Contoh drone multirotor yang populer antara lain DJI Phantom, DJI Mavic, dan Yuneec Typhoon.

Drone Fixed-Wing

Drone fixed-wing merupakan jenis drone yang berbentuk seperti pesawat terbang dengan sayap tetap ([1]). Drone ini didesain agar dapat terbang seperti pesawat dengan kecepatan dan jarak yang lebih jauh dibandingkan dengan jenis multirotor.

Beberapa kelebihan drone fixed-wing antara lain:

  • Dapat terbang dengan kecepatan yang lebih tinggi hingga 100 mph.
  • Memiliki jarak terbang yang lebih jauh hingga beberapa ratus kilometer.
  • Konsumsi baterai lebih irit karena mengudara dengan memanfaatkan sayap.
  • Cocok untuk misi pemetaan area yang luas atau survei udara.

Namun drone fixed-wing juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu:

  • Butuh landasan pacu untuk lepas landas dan mendarat.
  • Kurang stabil saat melayang diudara dibanding multirotor.
  • Sulit dikendalikan saat penerbangan rendah dan lambat.

Contoh drone fixed-wing yang populer antara lain SenseFly eBee dan WingtraOne. Kedua drone ini banyak digunakan untuk keperluan pemetaan, pertanian, dan survei udara.

Drone Single Rotor

Spherical Flight Vehicle

Drone jenis single rotor adalah drone yang hanya menggunakan satu rotor sebagai penggerak utama. Drone jenis ini biasanya berbentuk bola atau tabung untuk menjaga keseimbangan saat terbang.

Kelebihan dari drone single rotor adalah desainnya yang sederhana dan ringkas. Hanya memerlukan satu motor penggerak sehingga konsumsi daya lebih hemat. Drone jenis ini juga cukup stabil saat terbang karena bentuknya yang bulat.

Namun drone single rotor juga memiliki kelemahan yaitu kurang stabil dibandingkan multirotor dan rentan jatuh jika daya motor tiba-tiba hilang. Kurang cocok untuk pemula karena mengendalikan terbang cukup sulit dibanding multirotor.

Contoh drone single rotor yang cukup populer adalah proyek The Ball Drone yang dibuat oleh Hackaday pada tahun 2020. Drone ini berbentuk bola dengan satu motor penggerak di dalamnya. Terdapat empat sirip untuk mengendalikan arah terbang. Contoh lain adalah Spherical Flight Vehicle berbentuk tabung dengan satu rotor di bagian atas.

Drone Hybrid

Drone hybrid menggabungkan teknologi fixed-wing dan multirotor untuk menghasilkan drone dengan kemampuan terbang jarak jauh dengan waktu terbang yang lama namun tetap dapat lepas landas dan mendarat secara vertikal. Drone jenis ini dilengkapi dengan sayap tetap dan beberapa motor untuk memberikan daya angkat.

Kelebihan utama drone hybrid adalah dapat terbang hingga beberapa jam karena efisiensi bahan bakar yang lebih baik dibandingkan drone murni multirotor. Drone hybrid juga dapat terbang hingga jarak yang jauh dan membawa beban yang lebih berat.

Kekurangan drone hybrid antara lain desain yang lebih rumit dan harga yang lebih mahal dibandingkan drone konvensional. Drone hybrid juga membutuhkan landasan pacu untuk lepas landas dan mendarat.

Contoh drone hybrid yang terkenal antara lain ALTI Transition yang dapat terbang hingga 5 jam dan Quantum-Systems Trinity dengan waktu terbang 2 jam. Kedua drone ini menggabungkan sayap tetap dan multirotor untuk mendapatkan kelebihan masing-masing teknologi.

Fungsi dan Kegunaan Drone

Drone memiliki berbagai fungsi dan kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa di antaranya adalah:

Fotografi dan Videografi

Salah satu fungsi utama drone adalah untuk memotret dan merekam video dari udara. Drone dilengkapi kamera yang mampu mengambil gambar dan video dengan kualitas tinggi. Fotografer dan videografer banyak memanfaatkan drone untuk mendapatkan sudut pandang yang unik dan menarik. Hasil foto dan video dari ketinggian memberikan perspektif baru yang sulit didapatkan hanya dengan kamera konvensional.

Pertanian

Di bidang pertanian, drone sangat berguna untuk memantau perkebunan dan ladang dari udara. Petani bisa melihat kondisi tanaman, mendeteksi hama dan penyakit, serta menganalisis kebutuhan pupuk atau air. Drone juga bisa menyemprotkan pestisida dan pupuk secara merata ke seluruh area.

Pemetaan dan Survei

Drone dilengkapi sensor dan kamera yang mampu melakukan pemetaan detail wilayah yang luas. Data yang dikumpulkan drone bisa digunakan untuk memetakan wilayah, survei konstruksi, inspeksi infrastruktur, dan berbagai keperluan pemetaan lainnya.

Pengiriman Paket

Beberapa perusahaan logistik tengah mengembangkan penggunaan drone untuk mengantarkan paket ke pelanggan. Drone bisa terbang langsung ke lokasi tujuan dan mengantarkan paket dengan lebih cepat daripada mobil pengantar. Pengiriman paket via drone masih dalam tahap pengembangan dan pengujian.

Fitur Drone

Fitur drone sangat beragam tergantung pada jenis dan merknya. Beberapa fitur utama yang perlu dipertimbangkan saat memilih drone antara lain:

  • Kamera. Kamera merupakan fitur penting bagi kebanyakan drone, terutama yang digunakan untuk fotografi dan videografi. Biasanya semakin canggih dan mahal harganya, kualitas kamera semakin baik pula dalam hal resolusi dan fitur pendukung seperti kamera gimbal.
  • Sensor. Drone dilengkapi beragam sensor seperti GPS, giroskop, akselerometer, dan kompas untuk menjaga kestabilan terbang dan navigasi. Sensor yang lebih canggih memungkinkan kemampuan terbang otonom yang lebih baik.
  • Sistem navigasi. Fitur ini berkaitan dengan sensor, memungkinkan drone untuk terbang secara otomatis mengikuti rute tertentu atau kembali ke titik home dengan aman. Contoh sistem navigasi canggih adalah DJI OcuSync dan Autel Skylink.
  • Bentuk desain frame. Desain frame drone menentukan performanya dalam hal kestabilan, kelincahan, dan ketahanan. Frame dibedakan antara X, H, atau frame custom.
  • Durasi baterai. Baterai lithium polymer yang digunakan pada drone menentukan durasi terbangnya. Durasi baterai biasanya 15-30 menit, tergantung ukuran drone.
  • Jarak jangkauan. Dengan teknologi transmisi video dan remote control, drone bisa mencapai jarak terbang hingga beberapa kilometer jauhnya.

Memilih Drone yang Tepat

Ada beberapa faktor utama yang perlu dipertimbangkan saat memilih drone yang sesuai dengan kebutuhan Anda:

Anggaran

Tentukan berapa budget maksimal yang bisa Anda keluarkan untuk membeli drone. Harga drone bisa sangat bervariasi mulai dari ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah, tergantung fitur dan kualitasnya. Pertimbangkan harga drone beserta aksesoris pendukungnya seperti baterai cadangan dan tas penyimpanan.

Tujuan Penggunaan

Pikirkan untuk tujuan apa drone akan digunakan. Apakah untuk fotografi udara, videografi, survei, atau hanya sekedar hobi? Jenis drone yang diperlukan akan berbeda untuk setiap tujuan. Misalnya untuk fotografi, dibutuhkan drone dengan kamera berkualitas tinggi dan stabil. Sedangkan untuk survei, dibutuhkan drone dengan daya tahan baterai yang lama.

Tingkat Kemampuan

Sesuaikan pemilihan drone dengan tingkat kemampuan mengoperasikan drone. Jika masih pemula, pilihlah drone dengan fitur keamanan yang membantu menghindari tabrakan seperti sensor jarak atau auto landing. Sedangkan pengguna mahir bisa mempertimbangkan drone dengan tingkat kendali lebih tinggi.

Fitur yang Dibutuhkan

Tentukan fitur apa saja yang dibutuhkan seperti kamera, sistem transmisi video, fitur auto follow, dan lainnya. Bandingkan spesifikasi drone dari berbagai merk dan pilih yang paling sesuai dengan requirement. Misalnya jika membutuhkan kamera 4K, pastikan memilih drone dengan kamera bawaan 4K bukan yang support kamera 4K add-on.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas, Anda dapat menemukan drone terbaik yang tepat dengan kebutuhan. Lakukan riset yang cukup sebelum membeli agar mendapatkan drone yang value for money.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah membahas berbagai jenis drone yang tersedia beserta fungsi dan fiturnya masing-masing. Dengan memahami perbedaan setiap jenis drone, diharapkan pembaca memiliki gambaran yang lebih jelas saat ingin membeli atau menggunakan drone [1].

Beberapa poin penting yang dapat dirangkum antara lain:

  • Drone dikategorikan menjadi drone multirotor, fixed-wing, single rotor, dan hybrid [1]. Setiap jenis memiliki keunggulan masing-masing.
  • Drone telah banyak dimanfaatkan di berbagai bidang seperti fotografi, videografi, pertanian, pemetaan, dan lainnya [2].
  • Fitur drone meliputi kamera, sensor, flight time, range, dan lainnya yang perlu disesuaikan dengan kebutuhan.
  • Pemilihan jenis drone yang tepat sangat penting agar sesuai dengan tujuan dan anggaran.

Dengan memahami seluk-beluk drone, diharapkan pembaca dapat memaksimalkan manfaat drone sesuai kebutuhan masing-masing. Jangan ragu untuk mencari tahu lebih dalam tentang spesifikasi dan review drone agar mendapatkan drone terbaik. Semoga artikel ini bermanfaat!

Referensi:

[1] https://www.letusdrone.com/types-of-drones-and-their-uses/
[2] https://rehack.com/iot/how-drones-work/