BlogEducationMengenal Lebih Dalam tentang Survei Hidrografi

Mengenal Lebih Dalam tentang Survei Hidrografi

Pengertian Survei Hidrografi

Survei hidrografi adalah proses pengukuran dan pemetaan fitur-fitur fisik di bawah dan di sekitar perairan. Tujuan utama dari survei hidrografi adalah untuk mengumpulkan data yang akurat tentang topografi dasar laut, kedalaman perairan, pasang surut, arus, dan parameter fisik lainnya.

Survei hidrografi telah dilakukan sejak ratusan tahun yang lalu, meskipun dengan teknik yang sangat sederhana. Pada abad ke-15, pelaut seperti Christopher Columbus sudah melakukan pengukuran kedalaman menggunakan tali yang diikat beban. Perkembangan survei hidrografi modern dimulai pada abad ke-18 di Inggris dengan munculnya “hydrographic office” yang bertugas memetakan perairan sekitar.

Dewasa ini, survei hidrografi sangat penting untuk navigasi kapal, konstruksi lepas pantai, pengelolaan lingkungan laut, dan banyak aktivitas maritim lainnya. Data akurat dari survei memungkinkan pembuatan peta laut dan publikasi navigasi yang meningkatkan keselamatan pelayaran.

Manfaat Survei Hidrografi

Survei hidrografi memiliki banyak manfaat, diantaranya:

  • Meningkatkan keselamatan navigasi. Data yang didapat dari survei hidrografi sangat berguna untuk membuat peta laut yang akurat. Peta ini memungkinkan kapal untuk berlayar dengan aman karena mengetahui kedalaman perairan, arus, karang, dan bahaya navigasi lainnya.
  • Membantu perencanaan infrastruktur maritim. Data hidrografi diperlukan untuk merencanakan pembangunan pelabuhan, jembatan, platform lepas pantai, dan infrastruktur kelautan lainnya.
  • Pelestarian lingkungan laut. Survei hidrografi membantu memetakan terumbu karang, lamun, dan habitat bawah laut lainnya. Data ini penting untuk upaya konservasi ekosistem laut.

Baca juga: Memahami Peta Kontur: Panduan Lengkap untuk Pemula

Jenis-jenis Survei Hidrografi

Survei hidrografi umumnya dikategorikan menjadi beberapa jenis berdasarkan aspek yang disurvei, di antaranya:

Survei Batimetri

Survei batimetri berfokus pada pengukuran kedalaman laut dan topografi dasar perairan. Pengukuran kedalaman dilakukan dengan menggunakan echosounder untuk menentukan jarak antara permukaan air dengan dasar perairan. Data kedalaman yang diperoleh kemudian dianalisis untuk membuat peta kontur kedalaman atau bathymetric maps.

Survei Topografi

Survei topografi mengkaji fitur di permukaan perairan, seperti karang, terumbu, dan pulau-pulau kecil. Data diperoleh dengan teknik penginderaan jauh seperti foto udara dan citra satelit, ataupun survei lapangan. Survei topografi penting untuk navigasi dan pemetaan detail wilayah pesisir.

Survei Arus dan Pasang Surut

Survei arus dan pasang surut mempelajari pola pergerakan air laut. Arus diukur dengan current meter, sedangkan pasang surut diukur dengan tide gauge. Data arus dan pasut digunakan untuk memodelkan sirkulasi laut, merencanakan dermaga dan pelabuhan, serta memperkirakan sedimentasi.

Peralatan yang Digunakan

Survei hidrografi modern memanfaatkan berbagai peralatan canggih untuk mengumpulkan data yang akurat. Beberapa peralatan utama yang digunakan adalah:

  • Singlebeam echosounder: mengukur kedalaman dengan memancarkan gelombang suara ke dasar laut dan menganalisis pantulannya. Singlebeam hanya mengukur satu titik pada satu waktu.
  • Multibeam echosounder: mirip singlebeam tetapi dapat mengukur banyak titik sekaligus di dasar laut, sehingga lebih cepat dan akurat.
  • Side scan sonar: memancarkan gelombang suara ke samping untuk menghasilkan citra dasar laut. Berguna untuk mengidentifikasi objek di dasar laut.
  • ADCP (Acoustic Doppler Current Profiler): mengukur kecepatan dan arah arus di kolom air. Memberikan data 3D tentang pola arus.
  • GNSS/GPS: sistem navigasi satelit untuk menentukan posisi kapal survey secara akurat. Memastikan data hidrografi terkait dengan lokasi yang benar.

Dengan gabungan peralatan ini, data hidrografi yang sangat detail dan akurat dapat dikumpulkan untuk memetakan karakteristik fisik perairan. Analisis data ini kemudian sangat berguna dalam berbagai aplikasi maritim.

Metode Pengumpulan Data

Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam survei hidrografi, diantaranya:

Survei dengan Kapal

Metode konvensional dalam survei hidrografi adalah dengan menggunakan kapal yang dilengkapi peralatan khusus. Kapal akan melintasi area yang disurvei sambil melakukan pengukuran kedalaman perairan dan karakteristik dasar laut.

Peralatan seperti echosounder dipasang pada lambung kapal dan memancarkan sinyal suara ke dasar laut. Waktu pantulan sinyal tersebut direkam untuk menentukan kedalaman. Sedangkan peralatan side-scan sonar menghasilkan citra dasar laut.

Pengukuran dengan kapal dapat menghasilkan data yang sangat detail dan akurat, namun membutuhkan waktu dan biaya operasional yang tinggi.

Survei Udara/Aerial

Survei hidrografi juga dapat dilakukan dari udara dengan pesawat atau helikopter yang dilengkapi sensor khusus. Teknologi seperti LiDAR (Light Detection and Ranging) dapat memetakan topografi dasar laut dan pantai dari udara.

Citra aerial yang dihasilkan dapat meliputi area yang luas dalam waktu singkat. Namun, resolusi datanya kurang detail dibanding survei dengan kapal. Survei udara cocok untuk pemetaan awal atau untuk daerah yang sulit diakses kapal.

Survei Satelit

Teknologi satelit juga dimanfaatkan dalam pemetaan laut, terutama untuk area yang sangat luas. Data satelit seperti citra dan altimetri dianalisis untuk mengetahui kedalaman, topografi, dan habitat laut.

Kelemahan survei satelit adalah ketidakmampuannya menembus awan dan permukaan air. Namun satelit tetap berperan penting untuk mendukung metode survei lainnya.

Pengolahan Data Survei

Pengolahan data merupakan tahap penting setelah pengumpulan data mentah dari survei hidrografi. Data mentah yang dikumpulkan perlu dikoreksi dan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan peta bathimetri yang akurat.

  • Koreksi data mentah dilakukan untuk menghilangkan kesalahan akibat faktor lingkungan seperti pasang surut, kecepatan rambat suara, dan sudut bunyi sonar. Hal ini penting agar data sesuai dengan kondisi aktual dasar laut.
  • Setelah koreksi, dilakukan interpolasi data yang masih belum lengkap dengan menggunakan metode tertentu seperti Kriging. Interpolasi memastikan data kontinu dan terisi pada area yang tidak tercover survei.
  • Data yang sudah dikoreksi dan diinterpolasi kemudian digunakan untuk membuat peta kontur kedalaman (peta batimetri). Peta ini menyajikan informasi kedalaman laut dan bentuk dasar laut yang akurat. Pembuatan peta memerlukan perangkat lunak pemetaan khusus.

Analisis Data Survei

Analisis data survei hidrografi merupakan tahapan penting untuk memahami karakteristik perairan secara menyeluruh. Beberapa analisis utama meliputi:

  • Analisis pola arus dan sedimentasi. Data arus laut dianalisis untuk memodelkan pola sirkulasi dan pergerakan massa air. Sedimentasi dasar laut juga dipelajari untuk mengetahui pola endapan dan erosi.
  • Analisis bahaya navigasi. Data batimetri digunakan untuk mengidentifikasi bahaya seperti karang, terumbu, atau puing kapal yang dapat mengancam keselamatan pelayaran.
  • Pemodelan lingkungan perairan. Data survei dimanfaatkan dalam pemodelan numerik untuk memprediksi gelombang, pasang surut, dan fenomena laut lainnya. Hal ini penting untuk perencanaan pembangunan lepas pantai.

Analisis komprehensif atas data survei hidrografi diperlukan agar peta dan informasi yang dihasilkan akurat dan bermanfaat untuk berbagai keperluan kelautan.

Pemanfaatan Hasil Survei

Hasil dari survei hidrografi memiliki banyak pemanfaatan penting, di antaranya:

  • Perbaikan peta laut Data survei hidrografi digunakan untuk memperbarui dan meningkatkan akurasi peta laut yang ada. Peta laut yang akurat sangat penting untuk navigasi yang aman dan pencegahan kecelakaan di laut (Handiani, 2019).
  • Perencanaan pelabuhan dan marine facilities Data kedalaman dan topografi dasar laut dari survei hidrografi diperlukan dalam perencanaan pembangunan pelabuhan, dermaga, dan fasilitas maritim lainnya (Solar Industri, 2024).
  • Konservasi terumbu karang Survei hidrografi membantu mengidentifikasi lokasi terumbu karang yang perlu dilindungi. Pemetaan habitat bawah laut penting untuk upaya konservasi terumbu karang.

Tantangan dalam Survei Hidrografi

Survei hidrografi dihadapkan pada berbagai tantangan yang menyulitkan pelaksanaannya. Beberapa tantangan utama meliputi:

  • Cuaca buruk dan gelombang tinggi. Kondisi laut yang bergelombang tinggi dan berbadai sangat menghambat proses pengumpulan data hidrografi. Karena alasan keselamatan, survei terpaksa ditunda jika cuaca tidak memungkinkan.
  • Keterbatasan data existing. Di banyak wilayah perairan Indonesia, data bathimetri dan hidrografi masih sangat terbatas. Ini mempersulit perencanaan dan pelaksanaan survei karena minimnya informasi awal.
  • Biaya survei yang mahal. Survei hidrografi memerlukan peralatan, tenaga ahli, dan waktu yang cukup besar sehingga membutuhkan anggaran tinggi. Keterbatasan anggaran seringkali menghambat luas cakupan dan kedalaman survei yang dilakukan.

Baca juga: Memahami Direct Georeferencing dan Manfaatnya dalam Pemetaan

Perkembangan Teknologi Survei

Survei hidrografi modern telah memanfaatkan berbagai kemajuan teknologi untuk meningkatkan akurasi dan efisiensi. Beberapa perkembangan utama meliputi:

Sensor akustik seperti echosounder dan sonar samping telah menjadi semakin canggih, mampu menghasilkan data dengan resolusi tinggi. Sensor-sensor ini memungkinkan pemetaan yang lebih detail tentang topografi dasar laut dan fitur bawah air.

Kendaraan permukaan air tanpa awak atau unmanned surface vehicles (USV) telah diadopsi untuk survei hidrografi. USV dapat beroperasi secara otonom untuk periode waktu yang lama, mengumpulkan data di area yang berbahaya atau sulit diakses.

Kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin telah dimanfaatkan untuk menganalisis data hidrografi secara otomatis. Algoritma canggih dapat mengidentifikasi pola dan fitur penting dalam dataset besar, mempercepat proses pemetaan.

Referensi:

(No date) National Oceanographic. Available at: http://www.national-oceanographic.com/article/survei-hidrografi-dan-survei-batimetri- (Accessed: 16 April 2024).



Ready to Map the Future?

Let’s chart your course with advanced surveying technology. Our experienced and nationally certified team is here to guide you.

PT Geo Survey Persada Indonesia merupakan perusahaan berbadan hukum yang bergerak dibidang jasa pemetaan udara dan telah menjalankan usaha sejak tahun 2016.

© 2024 · Geo Survey Persada Indonesia · Jasa Pemetaan Udara Terbaik