Pengertian Fotogrametri
Fotogrametri adalah suatu metode untuk mengekstrak informasi objek di permukaan bumi menggunakan foto udara. Secara teoritis, fotogrametri adalah seni, ilmu dan teknologi untuk memperoleh informasi tentang objek fisik dan lingkungan di sekitarnya termasuk proses perekaman, pengukuran dan intepretasi dari sebuah foto. Informasi yang diperoleh dapat berupa identifikasi objek beserta geometrinya.
Seiring perkembangan zaman, kebutuhan survei fotogrametri semakin meningkat, oleh karena itu muncul UAV. Tingkat kemudahan dan fleksibilitas yang tinggi menjadi alasan utama metode fotogrametri menggunakan UAV mulai diminati industri survey. Keunggulan ini juga dapat dimanfaatkan untuk melakukan akuisisi data lebih cepat dengan mencakup area yang lebih luas dibandingkan survei terestris. Berikut adalah beberapa keuntungan menggunakan metode fotogrammetri:
Kelebihan Foto Udara
- Pengukuran tanpa menyentuh objek
Keunggulan ini akan sangat terasa jika pengukuran dilakukan dekat dengan objek yang berbahaya. Contohnya, pengukuran di atas kawah gunung berapi yang sedang erupsi.
Drone UGM Sukses Memetakan Kawah Gunung Agung – Fakultas Teknik
- Akuisisi data cepat
Akuisisi data yang cepat dapat menguntungkan ketika wilayah pengukuran terlalu luas. Metode Fotogramteri oleh Geo Survey Persada dalam akuisisi data dapat melakukan pengukuran 4000 Ha dalam 2 hari
- Foto adalah dokumen yang berkaitan dengan waktu dan dapat dijadikan sebagai alat bukti yang sah
dapat dikatakan demikian karena foto merekam apa yang sebenarnya terjadi. Proses orthoretifikasi-pun tidak akan menghilangkan atau mengurangi objek yang direkam.
- Dapat mengukur deformasi dan pergerakan
Deformasi dan perubahan posisi dapat dilakukan pemantauan menggunakan metode fotogrametri. Konsep pemantauannya menggunakan foto udara yang diambil secara periodik, kemudian dibandingkan.
Dengan menggunakan UAV, maka pekerjaan foto udara menjadi lebih mudah dan murah. Produk akhir pengukuran fotogrametri adalah foto yang tegak (tidak ada distorsi) dan memiliki koordinat (orthophoto). Untuk menambahkan koordinat, perlu pengukuran koordinat menggunakan GPS geodetik pada tahap persiapan. GCP (ground control point) dipasang di lapangan terbuka dengan obstruksi minimum dan sekiranya dapat terlihat dengan jelas dari udara. GCP adalah titik yang dipasang sebelum pemotretan berlangsung (premark) dan berfungsi sebagai titik kontrol tanah.
Mula mula GCP dipasang, kemudian GCP diukur menggunakan GPS geodetik. Selanjutnya, setelah foto udara telah disatukan, dilakukan georeferensi menggunakan GCP yang telah diukur koordinatnya. Jika seluruh prosedur dilakukan, maka akan didapatkan satu orthophoto yang disajikan dengan resolusi tinggi sehingga mudah untuk dipahami dan diinterpretasi.
Hasil Pemetaan Foto Udara
Selain orthophoto, Jasa survei fotogrametri menggunakan UAV kami dapat menghasikan produk lain, seperti pembuatan surface model (DTM/DSM/DFM) dan peta kontur. DTM adalah bentuk permukaan tanah tanpa objek diatasnya. sedangkan DSM adalah bentuk permukaan bumi beserta seluruh objek diatasnya. Seringkali survey fotogrametri ini dapat digunakan sebagai alat visualisasi untuk menggambarkan kondisi suatu wilayah pekerjaan yang akan dikerjakan (perencanaan awal) dan dapat juga dimanfaatkan untuk monitoring kemajuan suatu proyek.
Selain di dukung oleh tenaga ahli tersertifikasi, Jasa Foto Udara dan LiDAR Geo Survey Persada juga didukung oleh peralatan akuisi dan peralatan prosesing terkini. Kontak admin@geosurveypersada.com untuk mendapat penawaran terbaik seusai dengan kondisi pekerjaan anda.