BlogEducationFungsi Ground Control Point Pada Foto Udara

Fungsi Ground Control Point Pada Foto Udara

Ground Control Points | CompassData
Contoh Ground Control Point ref : google.com/ground control point

Ground Control Point adalah – Kata GCP (Ground Control Point)  sangatlah familiar bagi pengguna drone dibidang foto udara dengan fokus pemetaan. Istilah ini sering digunakan dalam bidang industri survei, desain pemetaan, konstruksi dan masih banyak fungsi dibidang lainnya. GCP (Ground Control Point) secara garis besar berguna untuk meningkatkan akurasi peta yang dihasilkan dari foto udara dan georeferensi. Meskipun tidak diperlukan disetiap kegiatan foto udara namun hal ini sangatlah berguna ketika ingin mendapatkan hasil pemetaan yang presisi dan peta menjadi lebih fungsional lagi.

Pengertian GCP/ Titik Kontrol Tanah

Ground Control Point adalah “tanda” atau mark yang diukur menggunakan alat survei seperti GPS Geodetic. GCP sering juga disebut titik kontrol tanah. Pengukuran menggunakan GPS Geodetic guna mendapatkan koordinat asli dilapangan pada “tanda” tersebut yang nanti nya dapat digunakan sebagai titik acuan ketika melakukan prosesing data dan dapat menjadi koreksi dan akurasi dari orthophoto produk/peta yang dihasilkan sehingga peta tersebut memiliki kualitas survei yang baik.

Kapan Menggunakan GCP

GCP tidak selalu digunakan dalam survei pemetaan namun ketika digunakan disaat yang tepat dan benar maka GCP dapat benar-benar meningkatkan kualitas peta. secara harfiah titik kontrol tanah dapat membantu memastikan bahwa garis lintang dan bujur pada titik tersebut akurat dan sesuai dengan koordinat dilapangan yang sebenranya. Lalu kapan harus menggunakan Ground Control Point? Jawaban nya adalah tergantung pekerjaan yang dilaksanakan. Hal ini dikarenakan setiap pekerjaan pasti memiliki tujuan sendiri-sendiri dan tidak semua memerlukan hasil peta dengan akurasi yang tinggi sehingga tidak perlu menggunakan titik kontrol tanah. Oleh karena itu GCP digunakan saat pengerjaan pekerjaan dengan keperluan akurasi dan presisi peta tingkat tinggi.

Bagaimana Membuat GCP

Untuk membuat GCP kita tidak bisa membuat nya secara asal. Hal ini dikarenakan titik kontrol harus terlihat dari ketinggian terbang drone. Pemilihan warna dari premark yang digunakan pun harus kontras dengan warna keadaan medan disekitarnya. Dipastikan juga untuk premark yang terpasang tidak akan terbang terbawa angin dan warna tetap bagus ketika terkena hujan dan panas. Setelah pemasangan premark Ground Control Point selanjutnya adalah pengukuran titiknya menggunakan GPS Geodetic. Adapun metode yang digunakan adalah Statik dan RTK tergantung dari luas area yang dipetakan dan jarak antar titik kontrol. Lama waktu yang digunakan pun juga tergantung dari jarak antar titik kontrol.

baca juga : Jasa Pemetaan LiDAR, Menghasilkan Output Variatif – Geo Survey Persada

 Penempatan GCP

Lalu bagaimana penempatan GCP? Penempatan titik kontrol juga tidak boleh sembarangan. Ada beberapa tips untuk pemasangan titik kontrol

  • Penyebaran titik yang merata

Titik utama yang disebar harus ditempatkan disudut terluar dari area yang dipetakan lalu setelah itu titik lain nya bisa disebar ditengah area yang dipetakan.

  • Elevasi area yang dipetakan

Perbedaan elevasi pada area yang dipetakan sangatlah berpengaruh terhadap pemasangan titik kontrol. Untuk menghindari kesalahan dalam prosessing maka diperlukan pemasangan titik kontrol disetiap perbedaan ketinggian yang signifikan. Sehingga memiliki data elevasi tertinggi dan terendah pada area yang dipetakan.

  • Obstruksi pada area pemasangan

Pemasangan GCP tidak disarankan didekat obstruksi yang nantinya menganggu proses pengambilan foto dan pengukuran. Penempatan titik kontrol tidak disarankan disamping bangunan (kemungkinan terkena bayangan), tempat silau, dibawah pohon atau daerah rimbun, dan medan yang sulit.