Survei Terestrial
Pengukuran langsung di permukaan tanah menggunakan alat
seperti total station, waterpass, atau GNSS untuk menentukan
posisi, jarak, dan elevasi titik-titik di lapangan..
Masalah yang Diselesaikan Survei Terestrial
Survei berbasis udara tidak selalu optimal untuk area sempit, tertutup vegetasi, atau padat bangunan. Dalam kondisi seperti ini, survei terestrial menjadi solusi ideal karena memungkinkan pengukuran teknis dengan observasi langsung di lapangan, seperti penentuan elevasi titik bangunan, tiang pancang, atau elemen struktural lainnya. Metode ini sangat efektif untuk menghasilkan peta topografi dengan akurasi vertikal tinggi, terutama di area dengan cakupan terbatas atau medan yang kompleks.
Bagaimana Survei Terestrial Bekerja
Survei dilakukan dengan menempatkan alat ukur seperti total station atau GNSS di titik referensi. Pengamat mengukur jarak, sudut, dan ketinggian dari titik satu ke titik lain, membentuk jaringan koordinat. Dari titik BM (benchmark) yang diukur tersebut, dapat dilakukan pengukuran detil objek di sekitarnya seperti bangunan dan jalan. Data ini kemudian diolah menjadi peta topografi dan kontur yang akurat, yang bisa langsung diintegrasikan ke dalam sistem GIS atau software perencanaan teknis seperti AutoCAD dan Civil 3D.
Manfaat Utama Menggunakan Survei Terestrial
Biaya Efisien untuk Area Terbatas
Jika area pemetaan terbatas, akan lebih murah menggunakan terestrial survei.
Detil Lapangan Maksimal
Menangkap elemen kecil seperti saluran, tiang, ataupun sudut bangunan.
Akurasi dan Presisi
Menghasilkan koordinat dan elevasi dengan akurasi hingga sentimeter
Efektif di Area Terbatas
Cocok untuk wilayah sempit seperti area padat bangunan atau vegetasi lebat
Contoh Projek Survei Terestrial
Sektor Pengguna
Beragam sektor seperti konstruksi, pertambangan, pertanian, dan infrastruktur memanfaatkan teknologi ini untuk meningkatkan efisiensi kerja dan akurasi analisis di lapangan.