Default Title

5 Peta Unik yang Pernah Dibuat Manusia

5 Peta Unik yang Pernah Dibuat Manusia

5 Peta Unik yang Pernah Dibuat Manusia

Sejak ribuan tahun lalu, manusia selalu berusaha memahami dunia melalui peta. Namun, sebelum kita mengenal satelit, GPS, dan drone LiDAR seperti sekarang, peta dibuat berdasarkan campuran antara pengetahuan ilmiah, cerita rakyat, imajinasi, bahkan propaganda politik. Karena itulah peta-peta lama kebanyakan berfungsi sebagai karya seni, simbol kekuasaan, alat satir, hingga cermin cara berpikir manusia pada zamannya.

Bagi kita di era modern, peta-peta tersebut terlihat aneh, berlebihan, bahkan keliru. Namun di masa lalu, karya-karya ini adalah upaya terbaik manusia untuk menjelaskan dunia yang masih penuh misteri. Peta bisa menggambarkan monster laut di samudra, pulau imajinasi di kutub, hingga negara yang divisualkan sebagai hewan atau manusia. Setiap bentuknya menceritakan sesuatu tentang ketakutan, harapan, dan konflik sosial-politik di era tersebut.

Dan inilah beberapa peta paling unik, kontroversial, dan kreatif yang pernah dibuat sepanjang sejarah, yang bukan hanya menarik dilihat, tetapi juga membuka wawasan tentang bagaimana manusia memaknai dunia sebelum teknologi canggih hadir.

  1. Septentrionalium Terrarum – Peta Misterius Kutub Utara (1595)

    Dibuat oleh kartografer legendaris Gerardus Mercator, peta ini menggambarkan wilayah Kutub Utara dengan cara yang sangat berbeda dari peta modern. Mercator melukiskan empat pulau besar yang mengelilingi sebuah batu magnet raksasa di tengah. Meskipun secara geografis tidak akurat, peta ini menunjukkan bagaimana imajinasi dan teori sains zaman Renaissance mempengaruhi pemetaan dunia.

Image 1
  1. Octopus Political Cartoon Map (1877)

    Peta karya Fred Rose ini adalah salah satu peta propaganda paling terkenal. Rusia digambarkan sebagai gurita raksasa dengan tentakel yang merangkul dan “mencekik” negara-negara di Eropa Timur. Peta ini tidak dibuat untuk navigasi, melainkan untuk menggambarkan ketegangan geopolitik dan ketakutan negara-negara Eropa terhadap ekspansi Rusia pada masa itu. Bentuknya unik, sarkastik, dan sarat pesan politik.

  2. Fool’s Cap Map of the World (Abad ke-16)

    Berbeda dari peta lainnya, peta ini menggambarkan dunia dalam bentuk wajah seorang badut lengkap dengan topi khasnya. Peta ini dibuat sebagai kritik sinis terhadap sifat manusia, bahwa dunia dipenuhi oleh kebodohan, keserakahan, dan ambisi yang tidak pernah selesai. Peta ini lebih bersifat moral dan filosofis ketimbang geografis.

Image 2
  1. Leo Belgicus

    Peta ini menggambarkan wilayah Belanda, Belgia, dan Luksemburg dalam bentuk seekor singa. Popular di abad ke-16 dan ke-17, Leo Belgicus melambangkan persatuan dan kekuatan wilayah-wilayah tersebut dalam menghadapi kekuasaan Spanyol. Selain fungsinya sebagai peta, karya ini juga menjadi simbol identitas dan propaganda politik.

  2. The French Invasion; or John Bull Bombarding the Bum-Boats (1793)

    Karya kartunis Inggris James Gillray, peta ini adalah karikatur politik yang menggambarkan ketegangan antara Inggris dan Prancis selama Revolusi Prancis. Dalam peta tersebut, Inggris digambarkan sebagai John Bull (Raja George III) yang menyemprotkan kotoran ke kapal-kapal Prancis yang melewati Selat Inggris. Meski vulgar, peta ini adalah gambaran nyata bagaimana satir digunakan untuk memengaruhi opini publik.

Peta-peta unik ini memperlihatkan bahwa peta tidak hanya alat navigasi, mereka juga alat komunikasi, propaganda, dan ekspresi budaya. Setiap peta adalah cerminan cara berpikir manusia pada masa tertentu. Imajinasi, kepercayaan, dan kondisi politik sangat memengaruhi bagaimana dunia digambar.

LiDAR: Solusi Pemetaan Modern yang Akurat

Kini dunia pemetaan bergerak menuju era yang menuntut presisi, akurasi, dan kecepatan. Salah satu teknologi yang semakin populer dan menjadi standar baru dalam industri pemetaan adalah LiDAR (Light Detection and Ranging). Teknologi ini memindai permukaan bumi dengan menembakkan jutaan pulsa laser per detik, menghasilkan model 3D beresolusi tinggi yang sangat detail.

Dengan kemampuan tersebut, berbagai elemen seperti kota, hutan, jalan, bangunan, hingga jaringan utilitas dapat dipetakan dengan tingkat ketelitian yang sulit dicapai metode konvensional. LiDAR memiliki sejumlah keunggulan utama, seperti akurasi tinggi, kemampuan menembus kanopi atau vegetasi, cakupan cepat untuk area luas, serta detail yang memadai untuk mendukung berbagai kebutuhan perencanaan dan analisis.Teknologi ini kini digunakan di banyak sektor, mulai dari pertambangan, kehutanan, konstruksi, perencanaan kota, hingga mitigasi bencana, menjadikannya solusi modern yang sangat andal untuk pemetaan masa kini.

Untuk memenuhi kebutuhan pemetaan LiDAR Anda, GSPi hadir sebagai penyedia layanan pemetaan LiDAR akurat. Dengan teknologi drone LiDAR dan foto udara, GSPI menyediakan data spasial akurat untuk beragam kebutuhan seperti perencanaan tata ruang, perhitungan volume dan cut & fill, monitoring konstruksi, inventarisasi aset, mitigasi bencana, serta pemetaan wilayah pesisir dan industri. Melalui pendekatan end-to-end, seluruh proses mulai dari akuisisi data di lapangan, pemrosesan point cloud, pembuatan DEM/DTM/kontur, hingga analisis spasial ditangani oleh tim berpengalaman, sehingga klien mendapatkan hasil yang cepat, akurat, dan siap digunakan tanpa perlu menyiapkan tenaga ahli atau peralatan sendiri.

📞 Hubungi Geo Survey Persada Indonesia (GSPI) untuk informasi lebih lanjut tentang layanan LiDAR dan pemetaan udara:

0813 9078 7507 (Sales Engineer GSPI)

Chatbot Layanan Survei Udara
Layanan Estimasi & Info
×