Kisah Mbah Sadiman dan Peran Teknologi Geospasial dalam Menghijaukan Bumi
Di lereng Gunung Lawu, Jawa Tengah, tersimpan kisah inspiratif tentang ketekunan dan cinta lingkungan. Seorang kakek bernama Mbah Sadiman dari Desa Geneng, Kecamatan Bulukerto, Kabupaten Wonogiri, sejak tahun 1996 menanam ribuan pohon di perbukitan gundul. Tujuannya sederhana, beliau ingin mengembalikan sumber air bagi desanya yang kering akibat kebakaran hutan. Kini, lebih dari 250 hektar lahan kembali hijau, dan sejumlah mata air yang sempat mengering telah muncul kembali.
Kisah Mbah Sadiman di lereng Gunung Lawu menjadi pembelajaran berharga bagi kita semua tentang arti ketekunan dan kepedulian terhadap lingkungan. Upaya yang beliau lakukan selama puluhan tahun menunjukkan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil yang konsisten.
Melihat Perubahan Lingkungan dengan Kacamata Geospasial
Kini, di era digital, upaya pelestarian lingkungan seperti yang dilakukan Mbah Sadiman dapat didukung dengan teknologi geospasial. Melalui foto udara dan LiDAR, kita dapat melihat dan mengukur perubahan lingkungan secara detail, mulai dari tingkat tutupan lahan hingga tinggi vegetasi.
Foto udara memberikan gambaran mengenai permukaan bumi secara digital. Menggunakan teknologi drone atau pesawat tanpa awak (UAV), foto udara dapat diambil secara periodik untuk membandingkan perubahan tutupan lahan dari waktu ke waktu. Melalui foto udara, kita dapat mengidentifikasi area hutan yang telah ditanami kembali, menghitung luas lahan hijau yang bertambah, menilai pola pertumbuhan vegetasi, dan mendeteksi area yang masih gundul.
Sementara itu, LiDAR menghasilkan model permukaan bumi secara 3 dimensi atau yang dikenal dengan Digital Elevation Model. Teknologi ini memancarkan pulsa laser ke permukaan bumi kemudian menghitung waktu pantulannya. Hasilnya adalah ribuan titik - titik (point cloud) yang merepresentasikan permukaan bumi beserta objek di atasnya. Dengan data LiDAR, kita dapat mengukur tinggi pohon, mengetahui kerapatan kanopi, mengitung volume biomassa, menilai kesehatan tanaman, hingga menganalisis topografi hutan.
Beralih ke Teknologi Modern untuk Bumi yang Lebih Hijau
Kisah Mbah Sadiman membuktikan bahwa ketekunan dan cinta terhadap alam mampu mengubah lahan gundul menjadi hijau kembali. Namun, di masa kini, upaya menjaga lingkungan dapat dilakukan dengan lebih efektif berkat hadirnya teknologi modern.
Teknologi geospasial seperti foto udara dan LiDAR membantu kita memantau setiap perubahan yang terjadi di permukaan bumi. Dengan data yang akurat dan terukur, langkah pelestarian lingkungan dapat dilakukan lebih cepat dan efisien.
Kini, semua keunggulan teknologi tersebut bisa Anda dapatkan tanpa perlu repot memikirkan proses teknis yang kompleks. Geo Survey Persada Indonesia (GSPI) menyediakan layanan akuisisi data LiDAR dan foto udara untuk berbagai kebutuhan pemetaan, mulai dari kehutanan, infrastruktur, pertambangan, hingga perencanaan wilayah.
Dengan pendekatan end-to-end, Anda tidak perlu menyiapkan tenaga ahli, peralatan, atau tim pengolah data sendiri. Mulai dari pengambilan data di lapangan, pemrosesan point cloud, pembuatan DEM/DTM/Kontur, hingga analisis spasial, semuanya ditangani oleh tim profesional GSPI.
📞 Hubungi Geo Survey Persada Indonesia (GSPI) untuk informasi lebih lanjut tentang layanan LiDAR dan pemetaan udara:
0813 9078 7507 (Sales Engineer GSPI)