Default Title

Cara Menghitung Ground Sampling Distance (GSD) dalam Fotogrametri

Cara Menghitung Ground Sampling Distance (GSD) dalam Fotogrametri

Cara Menghitung Ground Sampling Distance (GSD) dalam Fotogrametri

Dalam fotogrametri, baik menggunakan drone, pesawat, maupun satelit, istilah GSD (Ground Sampling Distance) menjadi salah satu parameter penting yang menentukan kualitas dan ketelitian hasil pemetaan. GSD berhubungan langsung dengan resolusi spasial dari citra yang diambil, dan berperan besar dalam keberhasilan analisis spasial. Artikel ini akan membahas secara lengkap apa itu GSD, mengapa penting, dan bagaimana cara menghitungnya.

Apa itu GSD?

GSD atau Ground Sampling Distance adalah jarak titik tengah dari dua piksel yang saling bersebelahan diukur pada satuan koordinat tanah. GSD juga dapat diartikan sebagai ukuran jarak di permukaan tanah yang diwakili oleh satu piksel pada citra hasil akuisisi. Sederhananya, GSD menggambarkan seberapa besar area nyata yang tercakup dalam satu piksel gambar.

Sebagai contoh, jika sebuah citra memiliki GSD sebesar 10 cm, maka setiap piksel dalam gambar tersebut mewakili area 10 cm × 10 cm di dunia nyata. Semakin kecil nilai GSD, maka semakin tinggi resolusi gambar yang dihasilkan dan semakin detail objek yang bisa dianalisis. Nilai GSD berperan penting dalam pengukuran foto udara karena memengaruhi tingkat kedetilan dan hasil akurasi yang didapatkan. Untuk menghindari kesalahan, GSD perlu ditentukan terlebih dahulu pada saat perencanaan jalur terbang. Nilai GSD dapat diatur sesuai kebutuhan survei tergantung dengan skala dan luas area yang ingin dipetakan.

Image 1

Mengapa GSD Penting?

Dalam pekerjaan pemetaan dan survei, GSD menentukan akurasi spasial dan tingkat kedetailan objek yang dapat dideteksi dalam citra. Berikut alasan mengapa GSD menjadi aspek krusial:

  1. Menentukan Ketelitian Data

    GSD kecil menghasilkan gambar yang lebih tajam dan detail, sehingga sangat penting untuk survei teknis seperti pemetaan tapak bangunan, jalan, saluran irigasi, hingga inspeksi infrastruktur.

  2. Berpengaruh pada Akurasi Pengukuran

    Nilai GSD yang terlalu besar bisa menyebabkan distorsi atau kehilangan detail, yang berdampak pada hasil pengukuran jarak, luas, dan volume.

  3. Mempengaruhi Ukuran File dan Prosesing Data

    Citra dengan GSD kecil (resolusi tinggi) akan menghasilkan data yang lebih besar, memerlukan penyimpanan yang luas, dan waktu pemrosesan yang lebih lama.

  4. Penyesuaian Sesuai Kebutuhan Proyek

    Tidak semua proyek membutuhkan GSD kecil. Untuk pemetaan skala besar seperti pemetaan wilayah pedesaan, GSD 20–30 cm bisa jadi sudah cukup, sementara untuk kawasan urban detail bisa memerlukan GSD di bawah 5 cm.

Gimana Cara Menghitung GSD?

Nilai GSD dipengaruhi oleh tinggi terbang dan sensor kamera yang digunakan. Untuk memperoleh GSD tertentu, maka kita perlu mengatur tinggi terbang dan focal length yang akan digunakan. GSD dapat dihitung berdasarkan spesifikasi kamera dan ketinggian terbang saat pengambilan gambar. Rumus umum yang digunakan adalah:

GSD = Sensor Width (mm) x Altitude (m)/ FOcal Length (mm) x Image Width (pixels) Altitude = ketinggian terbang kamera dari permukaan tanah (meter) Focal Length = panjang fokus lensa kamera (mm)

Contoh Perhitungan: Misalkan kamera drone memiliki spesifikasi berikut:

  • Sensor Width = 13.2 mm
  • Focal Length = 8.8 mm
  • Image Width = 4000 piksel
  • Ketinggian terbang = 100 meter

**GSD **= 13.2 X 100/8.8 X 4000 = 1320/35200 = 0.0375 meter = 3.75 cm/piksel

Artinya, setiap piksel pada gambar tersebut mewakili area sebesar **3.75 cm × 3.75 cm **di permukaan tanah.

Ground Sampling Distance (GSD) merupakan salah satu parameter paling penting dalam survei dan pemetaan udara karena secara langsung menentukan tingkat ketelitian spasial dari data yang dihasilkan. Dengan memahami rumus dan cara menghitung GSD, pengguna dapat merencanakan akuisisi data secara tepat, menyesuaikan resolusi citra dengan kebutuhan proyek, serta menghindari kesalahan teknis dalam interpretasi spasial.