
Menghitung Tinggi Pohon Menggunakan Data Aerial LiDAR
Apa itu Aerial LiDAR?
Aerial LiDAR (Light Detection and Ranging) adalah teknologi pemindaian jarak jauh menggunakan sinar laser yang dipasang pada wahana udara seperti drone, pesawat, atau helikopter. Sensor LiDAR memancarkan jutaan sinar laser per detik dan menangkap pantulannya dari berbagai permukaan, termasuk tajuk pohon, batang, tanah, dan struktur lainnya.
Hasil pemindaian ini berupa point cloud, kumpulan jutaan titik tiga dimensi (X, Y, Z) yang mewakili bentuk dan ketinggian objek di permukaan bumi. Dari data inilah dapat dibangun model permukaan (DSM), model tanah (DTM), hingga informasi detail vegetasi.
Bagaimana LiDAR Menghitung Tinggi Pohon?
Dengan memanfaatkan drone yang dilengkapi sensor LiDAR, pemindaian dilakukan dari udara untuk menangkap bentuk permukaan tanah dan tajuk pohon secara detail. Setiap pulsa laser yang dipancarkan akan memantul kembali setelah menyentuh permukaan, menghasilkan jutaan titik data atau point cloud yang merepresentasikan struktur vertikal area tersebut.
Data point cloud hasil pengukuran dilakukan klasifikasi untuk membadakan ground dan non-ground, seperti vegetasi dan bangunan. Dari proses ini dihasilkan dua model penting, yaitu Digital Terrain Model (DTM) yang menggambarkan bentuk permukaan tanah, dan Digital Surface Model (DSM) yang menunjukkan ketinggian permukaan terluar seperti tajuk pohon.
Perbedaan ketinggian antara DSM dan DTM inilah yang digunakan untuk menghitung tinggi pohon, atau yang dikenal dengan Canopy Height Model (CHM). Nilai CHM memberikan informasi vertikal yang sangat presisi, menggambarkan tinggi setiap pohon secara individu di seluruh area yang dipetakan. Melalui analisis ini, struktur dan kerapatan kanopi pohon dapat dipelajari lebih dalam, mendukung berbagai keperluan seperti pemantauan hutan, perencanaan tata guna lahan, hingga konservasi lingkungan.
Tak hanya tinggi pohon, LiDAR juga dapat membantu menghitung:
- Jumlah pohon (Tree Counting)
- Diameter dan bentuk kanopi (Crown Shape)
- Sebaran spasial antar pohon (Tree Distribution)
- Estimasi volume dan biomassa (Tree Volume / Biomass Estimation)
Dalam konteks pengelolaan hutan dan lingkungan, data hasil LiDAR berperan penting untuk berbagai kebutuhan analisis. Misalnya, untuk inventarisasi hutan, perhitungan cadangan karbon, serta pemetaan perubahan tutupan lahan akibat aktivitas manusia atau faktor alam.
Semua keunggulan teknologi LiDAR kini bisa Anda dapatkan tanpa perlu repot memikirkan proses teknis yang kompleks. Geo Survey Persada Indonesia (GSPI) menyediakan layanan akuisisi data LiDAR dan foto udara untuk berbagai kebutuhan pemetaan, mulai dari kehutanan, infrastruktur, hingga perencanaan wilayah. Dengan pendekatan end-to-end, Anda tidak perlu menyiapkan tenaga ahli, peralatan khusus, maupun tim pengolah data. Seluruh proses, mulai dari pengambilan data di lapangan, pemrosesan point cloud, DEM, DTM, Kontur, hingga analisis spasial, ditangani langsung oleh tim profesional GSPI.
Kerja lebih cepat, hasil lebih tepat.
Hubungi Geo Survey Persada untuk informasi lebih lanjut tentang layanan LiDAR dan pemetaan udara!
📞 081390787507 (Sales Engineer GSPI)